LEMAK
dan MINYAK
Lemak dan minyak adalah salah satu
kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang
terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena
dan hidrokarbon lainnya. (http://um.ac.id) Lemak dan minyak dapat larut dalam
pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas
yang sama dengan pelaut tersebut. (http://ksupointer.com)
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut (like dissolved like). Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Minyak adalah turunan karboksilat dari ester gliserol yang disebut gliserida. Sebagian besar gliserida berupa trigliserida atau triasilgliserol yang ketiga gugus OH dari gliserol diesterkan oleh asam lemak (Fessenden,1986:). Jadi, hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Ester-ester gliserol ini menurut tata nama lama disebut gliserida. Bila jumlah gugus –OH dalam rumus struktur gliserol yang diesterkan satu, digunakan nama monogliserida, sedangkan bila yang diesterka dua atau tiga gugus –OH maka berturut-turut dinamakan digliserida atau trigliserida. Kini senyawa trigliserida lebih sering dinamakan triasilgliserol
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut (like dissolved like). Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Minyak adalah turunan karboksilat dari ester gliserol yang disebut gliserida. Sebagian besar gliserida berupa trigliserida atau triasilgliserol yang ketiga gugus OH dari gliserol diesterkan oleh asam lemak (Fessenden,1986:). Jadi, hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Ester-ester gliserol ini menurut tata nama lama disebut gliserida. Bila jumlah gugus –OH dalam rumus struktur gliserol yang diesterkan satu, digunakan nama monogliserida, sedangkan bila yang diesterka dua atau tiga gugus –OH maka berturut-turut dinamakan digliserida atau trigliserida. Kini senyawa trigliserida lebih sering dinamakan triasilgliserol
LEMAK
Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh
dan menurut ahli kesehatan tubuh memerlukan 20-30% lemak dari jumlah
keseluruhan makanan yang kita konsumsi.
Berdasarkan sumbernya, lemak dapat digolongkan menjadi 2
jenis yakni lemak yang berasal dari hewan dan tumbuhan atau yang dikenal
sebagai lemak nabati.
Lemak yang berasal dari hewan mengandung banyak kolesterol
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol, yaitu lebih banyak mengandung
asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh.
Lemak yang berasal dari hewan biasanya berbentuk padat
berbeda dengan lemak nabati yang biasanya berbentuk cair.
Pandangan yang umum tentang lemak adalah sifatnya yang
membahayakan kesehatan. Namun, tidak selalu seperti itu. Lemak memang dapat
membahayakan tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Tetapi, dalam jumlah
seimbang, lemak dapat memberikan manfaat penting bagi tubuh. Mari kita
simak manfaat lemak dalam ulasan berikut.
Sebagai zat yang dibutuhkan tubuh, lemak merupakan sumber
energi yang paling besar. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori, lebih besar
dari kalori yang dihasilkan karbohidrat dan protein. Lemak juga membantu
penyerapan beberapa vitamin (vitamin A,D, E, dan K) dalam tubuh agar tubuh
tetap sehat.
Dengan bantuan lemak, sel-sel dalam tubuh juga dapat
dibangun dan bekerja dengan baik. Misalnya, lemak merupakan penyusun
sel-sel dengan menyelimuti setiap sel saraf sehingga membuat saraf dapat
menghantar pesan dengan lebih cepat dan baik.
Tubuh juga menggunakan lemak untuk memproduksi berbagai
hormon dalam tubuh misalnya seperti prostaglandin yang berperan dalam mengatur
berbagai fungsi tubuh yang penting seperti tekanan darah, sistem saraf, denyut
jantung, elastisitas pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Selain itu, lemak ternyata berperan penting dalam memelihara
kulit, rambut, dan berbagai organ penting dalam tubuh seperti ginjal, liver,
organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat. Banyak organ vital dalam
tubuh seperti otak, ginjal, jantung, dan usus dilindungi oleh lemak dengan
fungsinya yang seperti bantalan agar terhindar dari luka, cedera, dan menahan
posisi organ pada tempatnya apabila terjadi benturan. Betapa pentingnya peranan
lemak dalam tubuh.
macam lemak yang ada di sekitar
kita:
- Saturated Fat (Lemak Jenuh)
Lemak jenuh berpotensi meningkatkan
kadar kolesterol darah, terutama LDL. Tidak disarankan mengonsumsi lemak jahat
ini berlebihan. Lemak jenuh ditemukan pada daging merah, keju, mentega, minyak kelapa
dan minyak kelapa sawit. Sebagian besar lemak jenuh cenderung memadat jika
diletakkan pada suhu kamar, kecuali beberapa jenis minyak tropis.
- Kolesterol
Kolesterol merupakan lemak jahat
bila terlalu banyak di tubuh. Kolesterol dapat mengerak di pembuluh darah yang
dapat meningkatkan risiko jantung koroner. Makanan dari sumber hewani banyak
mengandung lemak ini. Seperti lobster, udang, hati, telur, daging, dan produk
susu.
- Trans Fatty Acids (Asam Lemak Trans)
Asam lemak trans adalah lemak tak
sehat yang merupakan lemak sintesis dari pengolahan makanan untuk meningkatkan
keawetan. Lemak ini dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Sebaiknya
hindari makanan seperti snack, gorengan, margarine, dan minyak-minyak sayur
tertentu untuk menghindari lemak trans.
- Polyunsaturated Fat (Lemak Tak Jenuh Ganda)
Lemak ini membantu menurunkan total
kolesterol dalam darah, terutama LDL. Jika ingin mengonsumsi lemak ini, bisa
ditemukan pada ikan, seafood, minyak safflower (carthamus
tinctorius), dan minyak sun flower.
- Monounsaturated Fat (Lemak Tak Jenuh Tunggal)
Lemak ini membantu mengurangi
keberadaan lemak jahat dalam darah, seperti kolesterol. Dengan mengonsumsi
lemak ini, kadar HDL akan naik dan LDL turun. Sehingga, baik untuk dikonsumsi
demi kesehatan. Jenis makanan yang mengandung lemak ini adalah minyak zaitun,
minyak canola peanut oil, daging, ikan, unggas, dan alpukat.
MINYAK
Mana yang
tidak sehat?
1.
Minyak berlemak tak
jenuh sangat tidak sehat untuk memasak. Minyak-minyak tersebut akan
berubah menjadi lemak trans yang mudah teroksidasi bila dipanaskan.
2. Minyak berlemak trans dalam makanan beku dan junk
food dapat berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi terus-menerus.
3. Minyak kelapa/kelapa sawit yang sudah dipakai
berkali-kali tidak sehat karena menjadi mudah teroksidasi di
dalam tubuh dan memicu timbulnya radikal bebas. Buanglah minyak bekas pakai
(jelantah) setelah tiga kali penggorengan dan warnanya telah berubah
menjadi lebih gelap.
4.
Lemak hewani (seperti gajih sapi,
kambing, dll) dapat berbahaya bagi kesehatan bukan karena mengandung lemak
jenuh tetapi karena berkolesterol tinggi. Faktanya, separuh lemak sapi
adalah lemak tak jenuh rantai tunggal yang disebut asam oleat (sama dengan
yang terdapat pada minyak zaitun) dan sebagian besar lemak jenuhnya
justru mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat
(LDL).
0 komentar on "Lemak dan Minyak"
Posting Komentar